Hey..

Hey..
enjoy me ;)

Saturday, May 14, 2011

Bukan Manusia..

Akhir-akhir ini aku banyak disibukkan dengan pekerjaan ku dikantor hingga berkuranglah waktu untuk menulis atau 'nge-blog'. Padahal, ada aja ide yang datang dan pergi di kepala ini hampir setiap hari, hingga akhirnya ada 1 hal dalam hidupku yang ingin sekali aku bagi ke pembaca lain untuk sekedar menjadi sedikit inspirasi dalam hidup.

-19 April 2011-
Peristiwa yang cukup fenomenal terjadi pada tanggal tersebut, dimana seorang Da'i kondang panutan banyak orang di Indonesia kabarnya bercerai dengan istri pertamanya. Konon, menurut gibah dari media massa, Da'i tersebut menceraikan istri pertamanya karena udah punya istri kedua yang lebih cantik.

Beberapa hari sebelum hari perceraiannya itu, berita-berita miring tentang beliau sudah diturunkan, baik melalui media cetak maupun media elektronik. Tentunya, hal tersebut banyak mengundang komentar negatif dari banyak orang yang otaknya udah keburu terisi dengan nafsu. Tanpa mengetahui dan memahami dengan baik duduk perkara masalahnya, orang-orang men-judge, menghina, menghujat, bahkan mencibir Da'i tersebut. Semoga Beliau dan keluarga mendapat kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan tersebut, amin.

Kira-kira seminggu yang lalu, aku ga sengaja menghadiri pengajian yang dibawakan oleh Da'i tersebut. Aku yang semula berencana hang-out ama temen, tiba-tiba malah jadi ikutan pengajian itu. Dalam salah satu dakwahnya, Da'i tersebut mengatakan bahwa, dalam hidup ini, yang perlu kita cari adalah ridho Allah SWT, bukan ridho manusia. Karena manusia hanyalah tempat salah dan lupa dimana kebenaran hakiki bisa menjadi keburukan, dan keburukan bisa menjadi kebenaran. Biarlah manusia menilai apa, hanya Allah lah Yang Maha Kuasa. Kemuliaan manusia sesungguhnya tidak bisa ditutup-tutupi. Walau dihujat, dimaki dan dicerca, kemuliaan akan memuliakan dirinya...


Whether he's right or not, Only God knows..  
Stop Judging others!

Hmmm...

Jadi inget, dulu aku pernah mendeskreditkan kebaikan seorang perempuan hanya karena kesederhanaan sikap dan jalan pikirnya.. Hanya karena Beliau tidak mampu berbahasa seperti 'orang intelek'.. Hanya karena Beliau mudah marah dan lebih sensitif, aku sering merasa ilfil dan malas berkomunikasi dengannya. Sering juga aku bersikap dingin terhadapnya. Malas rasanya harus mendengarkan ocehan yang ga 'berbobot' menurutku. Hingga akhirnya, Beliau harus pergi selamanya meninggalkanku disini...

Setelah kepergiannya, banyak hal yang terungkap dan membuatku menyesal sekali atas judgement yang telah kuberikan padanya..

Beliau memang mudah marah, namun baru kusadari bahwa marahnya berisi kebaikan-kebaikan baik untuk diriku maupun untuk orang lain. Marah yang mengisyaratkan perhatian dan cinta. Marah untuk membuat shock therapy agar kesalahan yang sama takkan terulang lagi. Marah karena membela orang-orang yang lemah dan tertindas.

Beliau memang super sensitif, namun baru kusadari bahwa sikap dan sifat sensitifnya adalah sensitif yang mengandung kasih sayang. Aku yang begitu angkuh dan sombong selalu menganggap sikap sensitifnya ini adalah hal yang berlebihan dan sentimentil. Padahal, didalam sikapnya ini, Beliau sedang menunjukkan betapa besar rasa kasih sayangnya terhadap keluarga dan orang-orang disekitarnya.. Betapa Beliau mampu mengaplikasikan makna "kasih sayang" lebih dari sekedar kata-kata. Yang kutau, beliau rela menahan segala ego dan hasratnya akan sesuatu demi orang-orang yang Beliau sayangi. Walau kadang rasa sayang itu tak berbalas...

Beliau sering menangis dan terlihat depresi, namun baru kusadari bahwa itu semua karena Beliau tidak mau memaksakan orang lain untuk merasakan beban yang sedang dipikulnya. Beliau rela merasa sakit luar - dalam dan tidak membaginya kepada orang lain demi kebahagiaan orang-orang disekitarnya.

Dalam solatku, aku sering menitikkan air mata..
Betapa mulianya perempuan itu. Sungguh Allah SWT telah membukakan mata hatiku dan menunjukkan kemuliaannya kepadaku. Dan aku menyesal sedalam-dalamnya atas keangkuhan hati dan kelancanganku atas hak Allah SWT karena telah menghakimi ummatNya. Dan semakin banyak jumlah hari sejak Perempuan itu meninggalkanku, semakin kusadari bahwa aku makin mencintainya.. dan aku sangat merindukannya..

Kusadari betapa dangkal dan piciknya diriku saat itu..

Astagfirullahalaziem.. Astagfirullahalaziem.. Aku mohon ampunan padaMu, ya Rabb..

Aku gak akan pernah bisa memaafkan diriku sendiri atas dosa besar yang pernah kuperbuat. Sungguh Allah Maha Benar dan Maha Tahu. kemuliaan itu akan nampak dan memuliakan dirinya sendiri tanpa harus di expose oleh bantuan tangan manusia.. Sungguh manusia tak perlu merisaukan ridho dari manusia lainnya. Hanya ridho Allah SWT yang kita butuhkan karena Allah yang Maha Tahu tingkat kemuliaan masing-masing hambaNya..

Semoga tulisan ini bisa menjadi renungan dan bermanfaat untuk kita semua hingga tidak akan ada lagi kesalahan serupa yang terjadi.

Lots of Love and Best Regards,

Citcitcuit