Lebay sih, tapi aku yakin hal ini ga cuma terjadi pada diriku aja. Tanpa kita sadari, kita sering menjadi 'pelaku' atau 'korban' runutan 'kata-kata' ini. Kalo kata anak jaman sekarang, sikap 'down' yang dialami oleh para korban ini disebut galau -____-"a
Kali ini aku ga akan memberikan cerita analogi tentang bagaimana perkasanya sebuah kata sehingga mampu bikin seseorang berderai-derai air mata. Kita semua tahu pasti bagaimana rasanya membaca atau menerima kata-kata kasar dari orang lain. Kadang kata-kata ini dibungkus dengan tutur yang halus namun menyimpan makna yang menusuk dan sangat menyakiti hati. Yang kaya gini nih.. penyakit!!
Well, let me tell you, semua manusia diciptakan memiliki ego dan nafsu. Maka sikap menyinggung, ketus, menekan, menyudutkan dan cara sinis lainnya merupakan cara terbodoh untuk menaklukan orang lain. Karena ego tidak bisa berdamai dengan ego lagi. Atau bahasa matematika nya -1 ketemu -1 jadinya -2. Minusnya nambah deh.. Nah, untuk mengembalikan si minus ke titik nol, dibutuhkan +1, jadi -1+1=0. Nol.. sebelum menaklukan emosi seseorang, kita harus mengembalikan ego orang tersebut ke titik nol.
Beda kalo lawannya menggunakan cara halus dan bijak untuk membuat orang takluk pada kemauannya. Akan sangat mudah bagi seseorang untuk 'meracuni' isi kepala lawannya dengan kata-kata yang bijak. Dan tentu saja tujuannya juga harus positif dan membawa dampak yang baik bagi kedua pihak, atau win-win solution. Ini cuma karena kata-kata loh..
Aduh susah juga ya jelasin sesuatu tapi isi kepala masih abstrak hehehehe
Sedikit analogi deh, kita lihat seekor semut. Mereka suka yang manis-manis. Tapi kalo kelebihan dosis, mereka ternyata bisa mabuk juga. Sama kaya manusia, kasi mereka "manis-manis" terus lama-lama mereka pasti mabuk sama kita ^_^v
Semoga tulisan ini mengandung manfaat buat pembacanya. Ambil sisi positifnya aja yaaa..
Lots of love and best regards,
Citcitcuit