Hey..

Hey..
enjoy me ;)

Sunday, September 22, 2013

Happy 26!

Blow out the candles out, fellas!

Phew.. apa kabar blog? Kalo blog ini diibaratkan dengan rumah, mungkin sekarang udah banyak sarang laba-labanya kali hehehe.. sudah terlalu lama aku gak “nge-blog”. Kali ini aku mau cerita tentang hal spesial yang baru-baru ini terjadi di dalam hidupku, tepatnya sih terjadi beberapa hari yang lalu. Hal spesial yang pertama, aku merayakan ulang tahunku yang ke 26 dan yang kedua, aku mendapatkan ucapan selamat ulang tahun dari salah satu muridku di tempatku bekerja. Kenapa spesial? Ini ceritanya.. *cring cring*

Perayaan tanda rasa syukur

Perayaan ulang tahun sesungguhnya bukanlah hal yang penting sebelumnya untukku. Dulu, aku selalu berpikir bahwa perayaan macam itu hanyalah kegiatan yang membuang waktu dan biaya. Well, orang juga gak bakal peduli dengan rencana kita, sang “birthday boy/girl”, untuk merayakan hari istimewa dengan cara yang istimewa pula. Paling-paling yang mereka pikirkan adalah makanan enak yang bisa mereka dapatkan secara gratis haha.. itu sih pikiranku banget xD

Tapiii.. sejalan dengan pengertianku tentang hidup, makin kesini aku makin mengerti kenapa beberapa orang menganggap perayaan ulang tahun itu penting. Sebenarnya, dalam perayaan tersebut tersimpan rasa syukur dari si “birthday boy/girl” ini terhadap anugerah hidup yang sudah diberikan oleh Allah Subhanahuwwata’ala. Meminjam kata-kata Syahrini, bisa bernafas dan hidup sehat sampai 26 tahun lamanya itu adalah “sesuatu”. Pernah berpikir gak, Jangankan survive sampe puluhan tahun, survive beberapa jam dari rumah menuju tempat kerja yang notabene harus menempu perjalanan beberapa km disertai resiko tabrakan di jalan, nyungseb, ngesot atau hal-hal tak terduga lainnya, itu adalah karunia, looh..

Well, perayaan tidak selalu identik dengan kemewahan. Cukup yang sederhana, asal kerabat dan keluarga bisa ikut “senang”, sudah cukup. Perayaan sesuatu bisa berupa hal kecil seperti berbagi dengan sesama. Selain sebagai wujud terima kasih kita terhadap Gusti Allah, berbagi juga bisa menyenangkan orang lain sehingga muncullah doa-doa yang baik untuk orang yang melakukan perayaan tersebut *prok prok prok*
Alhamdulillah, ultah tahun ini bisa “bolo-bolo” sedikit kudapan buat temen kerja. Walau ga banyak tapi bisa bikin rame ruang kerja hehehe dan yang lebih penting dapet banyak doa ayeeee.. semoga aku bisa cepat punya momongan, amiiiiin :D

My good boy

Hal spesial kedua yaitu ketika salah satu muridku ngucapin “selamat ulang tahun” kepadaku sebelum ia meninggalkan kelas. Dia adalah salah satu murid yang tadinya sering bikin aku naik darah sampe ke ubun-ubun karena gak mau dengerin aku selama satu term ini, di akhir kelas ngucapin selamat plus bilang terima kasih kepadaku..

William termasuk murid yang cerdas. Hal tersebut terbukti setiap kali aku sampaikan materi pelajaran, ia cepat memahami. Mengerjakan latihan pun gak sampai 5 menit sudah selesai. Kalo aku buat game, kelompoknya pasti menang. Membaca text untuknya bukanlah hal sulit karena banyak vocabulary yang sudah dia ketahui.

Secara nalar, William punya banyak nilai plus, namun secara etika? Ewww... Jangankan salim sebelum pulang, bersikap manis aja enggak. Mungkin ini terjadi karena teman-teman sekelasnya memiliki daya tangkap yang lebih lemah dibanding dia, sehingga dalam mengikuti kegiatan kelas jelas terlihat ‘gap’ antara dia dan teman-temannya. Ibarat kata nih ya, William ngerjain soal Cuma sekedipan mata, nah teman-temannya ngerjain sampe mata terpejam plus mulut penuh ilerrr.. lamanyoooo..

Ketika teman-temannya khusyu’ mendengarkan aku ngoceh menjelaskan tentang a-i-u-e-o, William yang udah ngerti materi yang disampaikan sibuk sendiri main hp atau bahkan ‘ngerecokin’ temannya dengan ngajakin ngobrol. Mmmbbrrr! Belum lagi, kalo ada kesalahan-kesalahan yang aku perbaiki baik dalam penulisan, grammar ataupun “spoken language”nya, pasti dengan sotoynya dia bilang, “Iya itu maksud saya Miss”, terus cengengesan deh..

Pernah suatu hari, ketika sedang mengerjakan latihan, dia nendang-nendang kursi temannya. Pas aku tegur, William ngeles kalo dia diusilin duluan ama temannya itu. Wakwaaaw.. emangnya aku budeg apa?? Dan satu lagi nih, dia pernah ngeloyor ninggalin kelas ketika aku lagi ngomong. Ya emang sih pas udah mau pulang, tapi aku belum bilang “you may go home now” eeeh dia udah cus duluan haha kampretosss emang tuh anak..
Well anyway, jujur nih, separah apapun kelakuan William atau murid yang lain kepadaku, aku gak pernah tersinggung, mangkel ataupun dendam. Kalo William ngeyel pas aku bilangin, biasanya aku pelototin dia dan negur, “Will, listen to me, please!” atau waktu dia ngeloyor begitu aja kaya tarzan di hutan, aku tegur di depan kelas ketika pertemuan berikutnya, tentunya dengan bahasa halus.

Alasanku ga mau marah dengan murid yang bandel adalah karena sebenernya mereka gak mengerti.. karena pengetahuannya pun gak banyak. Seandainya mereka punya pengetahuan yang luas, mereka pasti akan berkelakuan sangaaaaaat baik. The problem is, they’re only 15, 16 or 17. Jelas pengetahuannya pun masih kalah jauh dibanding pengetahuanku. Ketika aku bisa memprediksi hal yang akan terjadi terhadap diri sendiri maupun orang lain jika aku melakukan hal A atau B, nah, William-William ini baru memahami hal-hal yang menyangkut dirinya saja.

Jadi inget sama kisah Nabi Muhammad Salallahualaihi wasalam. Walau beliau dihina, dicaci, dimaki, Beliau gak pernah marah ataupun dendam karena sesungguhnya Beliau telah mendapat wahyu dari Allah Subhanahuwwata’ala sehingga pengetahuannya pun jauh lebih luas dibanding manusia biasa. Mereka yang gak tahu apa-apa menganggap Nabi bersalah dan aneh, tapi ketika mereka memahami apa yang Nabi ketahui, mereka tunduk-setunduknya kepada Beliau. Kalo kata orang Jawa, pemikiran orang-orang seperti ini belum ‘jembar’ atau luas. Dan tentunya, di dalam kasusku, sebagai seorang yang sudah beberapa langkah di depan dan punya pengetahuan “lebih” dari muridku, aku merasa gak perlu marah ataupun tersinggung J
Let’s end up the story! 3 bulan berlalu, aku berusaha memberikan yang terbaik untuk murid-muridku. 4 hari yang lalu adalah pertemuan terakhirku dengan kelasnya. Selain hari terakhir, hari itu juga aku berulangtahun. Aku bawa brownies untuk murid-muridku. Then finally, dia menghampiri mejaku bilang “Selamat Ulang Tahun ya, Miss” plus bonus dia jabat tanganku sebelum pulang. Sambil nyengir dia menatapku dan bilang, “terima kasih”. Ooh.. good boy J

Yang spesial adalah...

Satu hikmah aku dapatkan; dengan berkorban sedikit materi ternyata aku bisa mendapatkan berlipat-lipat doa dari para sahabat dan bisa mencairkan suasana dengan siapapun, termasuk dengan orang yang paling cuek dan gak sopan sekalipun.

Hikmah lainnya, ternyata, hanya dibutuhkan komunikasi yang baik dan hati yang tulus dalam menyampaikan pesan. Gak perlu kaku dengan memandang rendah posisi orang lain untuk bisa didengar atau mendapatkan penghargaan, karena Kewibawaan datang seiring dengan kebesaran jiwa seseorang.

Maafkan dia yang bertingkah salah serta berikanlah teladan yang baik, karena sesungguhnya orang yang melakukan kesalahan adalah orang-orang yang tidak “mengerti” dan butuh orang lain untuk membimbingnya.

Happy 26 for my self
Lots of love and hugs,


Citcitcuit

No comments:

Post a Comment