Blow out the candles out, fellas!
Phew.. apa kabar blog? Kalo blog
ini diibaratkan dengan rumah, mungkin sekarang udah banyak sarang laba-labanya
kali hehehe.. sudah terlalu lama aku gak “nge-blog”. Kali ini aku mau cerita
tentang hal spesial yang baru-baru ini terjadi di dalam hidupku, tepatnya sih
terjadi beberapa hari yang lalu. Hal spesial yang pertama, aku merayakan ulang
tahunku yang ke 26 dan yang kedua, aku mendapatkan ucapan selamat ulang tahun
dari salah satu muridku di tempatku bekerja. Kenapa spesial? Ini ceritanya..
*cring cring*
Perayaan tanda rasa syukur
Perayaan ulang tahun sesungguhnya
bukanlah hal yang penting sebelumnya untukku. Dulu, aku selalu berpikir bahwa
perayaan macam itu hanyalah kegiatan yang membuang waktu dan biaya. Well, orang
juga gak bakal peduli dengan rencana kita, sang “birthday boy/girl”, untuk
merayakan hari istimewa dengan cara yang istimewa pula. Paling-paling yang
mereka pikirkan adalah makanan enak yang bisa mereka dapatkan secara gratis
haha.. itu sih pikiranku banget xD
Tapiii.. sejalan dengan pengertianku
tentang hidup, makin kesini aku makin mengerti kenapa beberapa orang menganggap
perayaan ulang tahun itu penting. Sebenarnya, dalam perayaan tersebut tersimpan
rasa syukur dari si “birthday boy/girl” ini terhadap anugerah hidup yang sudah
diberikan oleh Allah Subhanahuwwata’ala. Meminjam kata-kata Syahrini, bisa
bernafas dan hidup sehat sampai 26 tahun lamanya itu adalah “sesuatu”. Pernah
berpikir gak, Jangankan survive sampe puluhan tahun, survive beberapa jam dari
rumah menuju tempat kerja yang notabene harus menempu perjalanan beberapa km
disertai resiko tabrakan di jalan, nyungseb, ngesot atau hal-hal tak terduga
lainnya, itu adalah karunia, looh..
Well, perayaan tidak selalu
identik dengan kemewahan. Cukup yang sederhana, asal kerabat dan keluarga bisa
ikut “senang”, sudah cukup. Perayaan sesuatu bisa berupa hal kecil seperti
berbagi dengan sesama. Selain sebagai wujud terima kasih kita terhadap Gusti
Allah, berbagi juga bisa menyenangkan orang lain sehingga muncullah doa-doa
yang baik untuk orang yang melakukan perayaan tersebut *prok prok prok*
Alhamdulillah, ultah tahun ini
bisa “bolo-bolo” sedikit kudapan buat temen kerja. Walau ga banyak tapi bisa
bikin rame ruang kerja hehehe dan yang lebih penting dapet banyak doa ayeeee..
semoga aku bisa cepat punya momongan, amiiiiin :D
My good boy
Hal spesial kedua yaitu ketika
salah satu muridku ngucapin “selamat ulang tahun” kepadaku sebelum ia
meninggalkan kelas. Dia adalah salah satu murid yang tadinya sering bikin aku
naik darah sampe ke ubun-ubun karena gak mau dengerin aku selama satu term ini,
di akhir kelas ngucapin selamat plus bilang terima kasih kepadaku..
William termasuk murid yang
cerdas. Hal tersebut terbukti setiap kali aku sampaikan materi pelajaran, ia
cepat memahami. Mengerjakan latihan pun gak sampai 5 menit sudah selesai. Kalo
aku buat game, kelompoknya pasti menang. Membaca text untuknya bukanlah hal
sulit karena banyak vocabulary yang sudah dia ketahui.
Secara nalar, William punya
banyak nilai plus, namun secara etika? Ewww... Jangankan salim sebelum pulang,
bersikap manis aja enggak. Mungkin ini terjadi karena teman-teman sekelasnya
memiliki daya tangkap yang lebih lemah dibanding dia, sehingga dalam mengikuti
kegiatan kelas jelas terlihat ‘gap’ antara dia dan teman-temannya. Ibarat kata
nih ya, William ngerjain soal Cuma sekedipan mata, nah teman-temannya ngerjain
sampe mata terpejam plus mulut penuh ilerrr.. lamanyoooo..
Ketika teman-temannya khusyu’
mendengarkan aku ngoceh menjelaskan tentang a-i-u-e-o, William yang udah ngerti
materi yang disampaikan sibuk sendiri main hp atau bahkan ‘ngerecokin’ temannya
dengan ngajakin ngobrol. Mmmbbrrr! Belum lagi, kalo ada kesalahan-kesalahan
yang aku perbaiki baik dalam penulisan, grammar ataupun “spoken language”nya,
pasti dengan sotoynya dia bilang, “Iya itu maksud saya Miss”, terus cengengesan
deh..
Pernah suatu hari, ketika sedang
mengerjakan latihan, dia nendang-nendang kursi temannya. Pas aku tegur, William
ngeles kalo dia diusilin duluan ama temannya itu. Wakwaaaw.. emangnya aku budeg
apa?? Dan satu lagi nih, dia pernah ngeloyor ninggalin kelas ketika aku lagi
ngomong. Ya emang sih pas udah mau pulang, tapi aku belum bilang “you may go
home now” eeeh dia udah cus duluan haha kampretosss emang tuh anak..
Well anyway, jujur nih, separah apapun
kelakuan William atau murid yang lain kepadaku, aku gak pernah tersinggung,
mangkel ataupun dendam. Kalo William ngeyel pas aku bilangin, biasanya aku
pelototin dia dan negur, “Will, listen to me, please!” atau waktu dia ngeloyor
begitu aja kaya tarzan di hutan, aku tegur di depan kelas ketika pertemuan
berikutnya, tentunya dengan bahasa halus.
Alasanku ga mau marah dengan
murid yang bandel adalah karena sebenernya mereka gak mengerti.. karena
pengetahuannya pun gak banyak. Seandainya mereka punya pengetahuan yang luas,
mereka pasti akan berkelakuan sangaaaaaat baik. The problem is, they’re only
15, 16 or 17. Jelas pengetahuannya pun masih kalah jauh dibanding
pengetahuanku. Ketika aku bisa memprediksi hal yang akan terjadi terhadap diri
sendiri maupun orang lain jika aku melakukan hal A atau B, nah, William-William
ini baru memahami hal-hal yang menyangkut dirinya saja.
Jadi inget sama kisah Nabi
Muhammad Salallahualaihi wasalam. Walau beliau dihina, dicaci, dimaki, Beliau
gak pernah marah ataupun dendam karena sesungguhnya Beliau telah mendapat wahyu
dari Allah Subhanahuwwata’ala sehingga pengetahuannya pun jauh lebih luas
dibanding manusia biasa. Mereka yang gak tahu apa-apa menganggap Nabi bersalah
dan aneh, tapi ketika mereka memahami apa yang Nabi ketahui, mereka
tunduk-setunduknya kepada Beliau. Kalo kata orang Jawa, pemikiran orang-orang
seperti ini belum ‘jembar’ atau luas. Dan tentunya, di dalam kasusku, sebagai
seorang yang sudah beberapa langkah di depan dan punya pengetahuan “lebih” dari
muridku, aku merasa gak perlu marah ataupun tersinggung J
Let’s end up the story! 3 bulan
berlalu, aku berusaha memberikan yang terbaik untuk murid-muridku. 4 hari yang
lalu adalah pertemuan terakhirku dengan kelasnya. Selain hari terakhir, hari
itu juga aku berulangtahun. Aku bawa brownies untuk murid-muridku. Then
finally, dia menghampiri mejaku bilang “Selamat Ulang Tahun ya, Miss” plus
bonus dia jabat tanganku sebelum pulang. Sambil nyengir dia menatapku dan
bilang, “terima kasih”. Ooh.. good boy J
Yang spesial adalah...
Satu hikmah aku dapatkan; dengan
berkorban sedikit materi ternyata aku bisa mendapatkan berlipat-lipat doa dari
para sahabat dan bisa mencairkan suasana dengan siapapun, termasuk dengan orang
yang paling cuek dan gak sopan sekalipun.
Hikmah lainnya, ternyata, hanya
dibutuhkan komunikasi yang baik dan hati yang tulus dalam menyampaikan pesan.
Gak perlu kaku dengan memandang rendah posisi orang lain untuk bisa didengar
atau mendapatkan penghargaan, karena Kewibawaan datang seiring dengan kebesaran
jiwa seseorang.
Maafkan dia yang bertingkah salah
serta berikanlah teladan yang baik, karena sesungguhnya orang yang melakukan
kesalahan adalah orang-orang yang tidak “mengerti” dan butuh orang lain untuk
membimbingnya.
Happy 26 for my self
Lots of love and hugs,
Citcitcuit
No comments:
Post a Comment